Skip to content

Tarhib Ramadan (3) “Tuntunan Mendulang Pahala Di Bulan Ramadan”

Tarhib Ramadan part 3

Tuntunan Mendulang Pahala Di Bulan Ramadan

Oleh Rachmat Soji

Pertama, Puasa adalah ujian keimanan; kejujuran dan kesabaran. Orang meninggalkan makanan dan minuman hanya karena Allah, kalau tidak, maka dia bisa makan sembunyi-sembunyi, allau mengatakan keapda orang saya puasa. Rasulullah, Saw., bersabda,

  1. «يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Seseorang yang berpuasa meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena Aku, puasa adalah unutk Aku, dan Aku yagn akan memberikan balasannya”.  

 

Kedua, Kita harus tahu target dan fokus bagaimana cara mencapai target. Apa targetnya? Puasa yang baik dijanjikan dihapus dosa, Qiyamullail yang sempurna dijanjikan dihapus dosa.

منْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» (البخارى)

“Siapa yang menegakan ibadah bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka diampuni demua dosa masa lalunya”.

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» (البخارى)

 

“Siapa yang puasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka diampuni demua dosa masa lalunya”.

 

Jadi fokusnya adalah untuk menghapus dosa. Jangan salah fokus. Bahkan ibadah-ibadah harian itupun sebeanrnya fokusnya menghapus dosa. Kenapa karena kalau dosa terhapus hidup ini bahagia, nyaman, nikmat tiada tara. Yang membuat kita terbelenggu, terkena bencana dan seterusnya dalah dosa.

Perhatikan hadis-hadis dibawah ini, semuanya menunjukan pentingnya terhapus dosa dan fokus kita dalah mengahpus dosa.

  • Menyempurnakan wudhu untuk menghapus dosa

قال صلى الله عليه وسلم : (( من توضأ فأحسن الوضوء ، خرجت خطاياه من جسده حتى تخرج من تحت أظفاره)) رواه مسلم

“Siapa yang wudhu dan menyempurnakannya, maka dosanya aka keluar adari seluruh tubuhnya, bahkan dari bahwa kuku-kukunya”.

  • Dzikir bada shalat untuk menghapus dosa

قال صلى الله عليه وسلم : (( من سبح دبر كل صلاة ثلاثاً وثلاثين ، وحمد ثلاثاً وثلاثين ، وكبر ثلاثاً وثلاثين فتلك تسعة وتسعون ، قم قال : لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير ، غفرت له خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر)) رواه مسلم

“Siapa yang setelah setiap shalatnya membaca subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu akbar 33 kali, maka itu 99, kemudian menyempurnakannya dengan Lailaha illallah wahdau la syarika lahu lahul mulku walahul hamdu wahua ala kulli syaiin qodiir, maka dosa-dosanya dimaafkan, walalupun sebanyak buih lautan”.

  • Banyak melangkah ke masjid untuk menghapus dosa

قال صلى الله عليه وسلم : (( ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا ، ويرفع به الدرجات )) ؟ قالوا : (( بلى يا رسول الله )) قال : (( إسباغ الوضوء على المكاره ، وكثرة الخطا إلى المساجد . رواه مسلم

Rasulullah bersabda, maukah kalian saya tunjukan amalan penghapus dosa dan peninggi derajat? Para sahabat menjawab, iya Ya Rasululallah, beliau bersabda: menyempurnakan wudhu dalam keadaan tidak suka, dan banyak melangkah ke masjid…”

  • Membaca Subhanallah wa bihamdihi 200 kali dalam sehari untuk menghapus dosa

قال صلى الله عليه وسلم : (( من قال سبحان الله وبحمده في يوم مائة مرة حطت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر)) رواه البخاري ومسلم

“Siapa yang membaca Subhanallah wabi hamdihi 200 kali dalam sehari, maka dosa-dosanya dihapuskan, walalupun sebanyak buih lautan”.

  • Shalat dua rakaat untuk menghapus dosa

قاال صلى الله عليه وسلم : (( ما من عبد يذنب ذنباً فيحسن الطهور ، ثم يقوم فيصلي ركعتين ، ثم يستغفر الله إلا غفر له)) رواه الترمذي

“Tidaklah seorang hamba terjerumus pada dosa, lalu dia wudhu dengan sempurna, kemudian shalat dua rakaat, kemudian dia istighfar, maka pasti dimaafkan”.

  • Sedekah untuk menghapus dosa

قال صلى الله عليه وسلم : (( الصدقة تطفئ الخطيئة كما يطفئ الماء النار)) رواه الترمذي

“Sedekah bisa menghapus dosa seperti air memadamkan api”.

  • Sabar atas musibah untuk menghapus dosa

قال صلى الله عليه وسلم : (( ما يصيب المسلم من نصب ، ولا وصب ، ولا هم ، ولا حزن ، ولا أذى ، ولا غم ، حتى الشوكة يشاكها ، إلا كفر الله بها من خطاياه )) رواه البخاري

“Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah berupa kelelahan, sakit, kebingungan, kesedihan, segala yang tidak enak, kebingungan yang berat, sampai duri yang menusuk, maka akan menjadi penghapus dosa-dosanya”. 

 

Ketiga, Jadi yang penting itu apa? coba kita mencari apa? mencari bahagia? Perisainya dosa. Lihat nabi Adam terusir dari surge, karena doa. Kita tidak bahagia bukan kurang apa-apa, tapi karena dosa.

Kita lihat dari amalan-amalan Ramadanrata-rata fokusnya satu dihapuskan dosa.

 

10 AMALAN RAMADHAN

(Diringkas dari kitab Fadholilu Ayyam karya imam Al-Baihaqi (W. 458 H)

Oleh Rachmat Soji

  1. Menyambut Ramadhan dengan riagn-Gembira (Ibadah hat-rasa-iman)

Menyambut kedatangan bulan ramadhan dengan penuh gembira, semangat dan khidmat, karena dibulan Ramadhan ada pilar Islam, puasa, pintu surga terbuka, dan neraka tertutup, setan dibelenggu, ada malam lebih baik daripada seribu bulan, malaikat memohonkan ampunan setiap hari hingga berbuka.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ» (مسلم)

“Ketika bulan Ramadan sudah tiba, maka pintu-pintu surge dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu”. (H.R. Muslim)

 

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (58) يونس:10

 

  1. Puasa dengan sesungguhnya puasa(Ibadah Nafsu, karena”iman tidak sempurna sampai nafsu tunduk terhadap apa yang aku bawa”)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشُّرْبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهِلَ عَلَيْكَ ، فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ  (البيهقى)

“Puasa itu bukan sekedar menahan makan dan minum, tapi puasa dari kelalaian dan keburukan. Kalau ada yang memarahimu, atau tidak beradab denganmu, maka katakana, Sungguh aku sedang berpuasa, Sungguh aku sedang berpusa”. (H.R. Imam Baihaqi)

فعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ )  ( رواه البخاري)

“Siapa yang tidak meinggalkan ungkapan dan perbuatan kejahatan, maka Allah tida membutuhkan lapar dan hausnya orang itu”. (H.R. Bukhari)

وعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ ، وَرُبَّ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ قِيَامِهِ السَّهَرُ ) (رواه أحمد)

“Tidak sedikit orang berpuasa, hanya mendapatkan lapar dan haus, dan tidak sedikit orang yagn Shalat malam hanya mendapatkan begadangnya saja”. (HR. Ahmad)

  1. Memberi buka puasa (ibadah harta/hablumminallah)

عنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا ” رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ).

“Siapa yang member makan berbuka bagi orang yang puasa, maka dia mendapatkan pahal puasanya sempurna, tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala orang yang berpuasanya”. (H.R. Tirmidzy)

  1. Dzikir dan Istighfar (agar berhenti dan bertaubat sehingga diampuni)

عَنْ سَلْمَانَ الْفَارِسِيِّ , رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ : خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آخِرِ يَوْمٍ مِنْ شَعْبَانَ , وَقَالَ : ” يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيمٌ شَهْرٌ مُبَارَكٌ , فَاسْتَكْثِرُوا فِيهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ , خَصْلَتَيْنِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ , وَخَصْلَتَيْنِ لا غِنَى بِكُم عَنْهُمَا , فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ , فَشَهَادَةُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَتَسْتَغْفِرُونَهُ , وَأَمَّا اللَّتَانِ لا غِنَى بِكُمْ عَنْهُمَا , فَتَسْأَلُونَ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَتَعُوذُونَ بِهِ مِنَ النَّارِ (البيهقى)

“…Ketika Ramadan datang, maka perbanyaklah empat hal; ….dua hal yang bisa membuat Allah ridho adalah syahadat dan istighfar, mohon ampun padaNya…” (H.R. Imam Baihaqi)

 

  1. Memohon surga dan berlindung dari neraka

وَأَمَّا اللَّتَانِ لا غِنَى بِكُمْ عَنْهُمَا , فَتَسْأَلُونَ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَتَعُوذُونَ (البيهقى)

“Sedangkan dua hal yang sangat kalian butuhkan dan niscaya adalah memohon surga dan berlindung dari neraka” (H.R. Baihaqi)

  1. Qiyamullail (Ibadah nafsu menhana tidur)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ” (متفق عليه)

“Siapa yang menegakan ibadah bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka diampuni demua dosa masa lalunya”. (H.R. BUkhari dan Muslim)

 

  1. Banyak Berdoa

كان رسول الله اذا دخل رمضان تغير لونه، وكثرت صلاته، وابتهل فى الدعاء، وأشفق منه (البيهقى)

“Dulu Rasulullah, kalau Ramadan tiba, warna/wajahnya berubah, sholatnya banyak, meratap-ratap  dalam berdoa, sehingga dicemaskan tentang beliau.” (H.R. baihaqi)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (186)

  1. Tidak menempati tempat tidur

عن عائشة ، زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، أَنَّهَا قَالَتْ : ” كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، ثُمَّ لَمْ يَأْتِ فِرَاشَهُ حَتَّى يَنْسَلِخَ (البيهقى)

“Dulu Rasulullah kalau datang bulan Ramdan, beliau mengikatkan  tali sarugnya, kemudian tida k pernah mendatangi tempat tidurnya” (HR. Baihaqi)

  1. Dermawan/Berinfak (selain member buka puasa)

عن ابن عباس قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيدارسه القرآن فلرسول الله صلى الله عليه وسلم أجود بالخير من الريح المرسلة (متفق عليه)

“Dulu Rasulullah adalah orang yagn paling dermawan, dan paling dermwannya beliau ketian ditemui Jibril (dibulan Ramadan), dan setiap malam Jibril menemui beliau untuk mengkaji Al-quran. Sungguh Rasulullah lebih dermawan daripada angin yang dihembuskan”. (H.R. Bukhair dan Muslim). 

  1. Mengulang, membaca, mempelajari Al-quran

عن ابن عباس قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيدارسه القرآن فلرسول الله صلى الله عليه وسلم أجود بالخير من الريح المرسلة (متفق عايه)

Wallahu A’lam

 

This Post Has 0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
WhatsApp WhatsApp us